Kamis, 28 April 2016

PERKEMBANGAN EMOSI DAN SOSIAL PADA BAYI DAN KANAK-KANAK

TEORI ERIKSON
          Basic Trust Versus Mistrust
          Autonomy Versus Shame and Doubt

Perkembangan emosi pada bayi
          Kehidupan emosional pada bayi yang baru undifferentiated
          Dua kondisi yang terlihat
        Tertarik pada stimulasi yang menarik
        Menarik diri dari stimulasi yang tidak menyenangkan
          lama kelamaan emosi terlihat jelas dan sinyal-sinyalnya terorganisasi

Emosi Dasar
          Mulai terlihat jelas pada umur 6 bulan
          Dapat dilihat langsung dari ekspresi wajah
          Emosi dasar:
        Happiness
        Anger
        Sadness
        Fear
Kegembiraan (Happiness)
        Mempererat hubungan bayi dengan orangtua
        Membantu bayi mengembangkan kemampuannya
        Social smile (ketika melihat wajah manusia)
        Laughter – 3 to 4 bln
        10-12 bln memiliki beberapa jenis senyum
Marah (Angry)
        Secara umum menunjukkan distress
        Ekspresi marah terlihat intens  antara 4 to 6 bln
        Perkembangan kognitif dan motor meningkatkan reaksi marah
        Anger is adaptive – melindungi diri,menghadapi rintangan
Kesedihan (Sadness)
        Respon terhadap rasa sakit, hilangnya sebuah obyek, dan perpisahan dengan pengasuh
        Umumnya terjadi ketika hubungan orangtua dan anak terputus
        frekwensi ekspresi kesedihan ini lebih sedikit dari pada kemarahan
Takut (Fear)
        Fear timbul selama setengah dari tahun pertama.
        Stranger anxiety (>6 mos.)
          Temperament
          Pengalaman awal dengan strangers
          dapat dimodifikasi
        Melindungi bayi dari bahaya karena merangkak dan berjalan

Pemahaman dan respon bayi terhadap emosi orang lain
          Ekspresi emosional bayi tergantung pada kemampuan menginterpretasi tanda emosional orang lain
          Emotional contagion – proses dimana bayi mendeteksi emosi orang lain
          Ekspresi wajah orang diterima sebagai pola yang terorganisasi(7-10 bln) – dapat memasangkan antara suara dengan ekspresi wajah
Temperament
          Perbedaan individu dalam kualitas dan intensitas reaksi emosional, tingkat aktivitas, perhatian, dan regulasi emosional yang bersifat stabil.

Structure of Temperament(Thomas and Chess)
          Activity Level
          Rhythmicity
          Distractibility
          Approach/Withdrawal
          Adaptability
          Attention span & Persistence
          Intensity of Reaction
          Threshold of Responsiveness
          Quality of Mood

Temperament Types
Easy Child (40% of sample)
        Quickly establishes regular routine in infancy
        generally cheerful
        easily adapts to new experiences
Slow-to-Warm-Up Child (15% of sample)
        Inactive
        Mild, low-key reactions to environmental stimuli
        Negative in mood
        Adjusts slowly to new experiences
Difficult Child (10 % of sample)
        Irregular in daily routines
        Slow to accept new experiences
        Tends to react negatively and intensely
35% didn’t fit a category

Perkembangan emosi pada kanak-kanak
          Memahami emosi
          Pemahaman emosi membimbing perilaku anak dalam situasi sosial dan untuk membicarakan perasaannya
          Tahap pemahaman mengenai emosi simultan (Harter):
        Level 0: anak belum memahami bahwa dalam dirinya dapat terjadi ada 2 emosi dalam satu waktu
        Level 1 : anak dapat mengkategorikan emosi negatif dan positif; paham bahwa dalam dirinya dapat terjadi ada 2 emosi dalam satu waktu tetapi masih dalam satu kategori dan terhadap hal yang sama
        Level 2: anak paham bahwa dalam dirinya dapat terjadi adanya 2 emosi dalam satu kategori mengenai hal yang berbeda
         level 3 : anak paham bahwa dalam dirinya dapat terjadi adanya 2 emosi dalam kategori yang berbeda mengenai hal yang berbeda
        Level 4 :anak paham bahwa dalam dirinya dapat terjadi adanya 2 emosi dalam kategori yang berbeda mengenai hal yang sama




Kontrol diri & Pengaturan diri
          Kontrol diri :
                Kemampuan untuk menekan beberapa perilaku seperti berlari perlahan-lahan, berbicara perlahan
          Pengaturan diri (Self-regulation):
        Kontrol diri
        Kemampuan untuk mengatur diri sendiri dalam beraktivitas
        Melakukan penyesuaian perilaku dan ekspresi emosi yang sesuai dalam suatu situasi.

CIRI TINGKAH LAKU SOSIAL BAYI

1 – 2  BULAN
Belum mampu membedakan obyek dan orang
3 BULAN
Otot mata kuat
Telinga mampu membedakan suara
Social smiles
Mampu membedakan benda dan orang
Mampu menangkap orang yang “dikenal”
4 BULAN
Mampu menyesuaikan diri dengan tingkah laku orang lain
Bila diajak bicara: tersenyum, tertawa, seolah-olah menjawab
5 – 6 BULAN
Mampu membedakan dan bereaksi berbeda terhadap rangsang marah dan ramah
7 – 9 BULAN
Imitasi pada suara-suara dan tingkah laku sederhana

REAKSI BAYI PADA ORANG DEWASA
12 BULAN
MENGENAL LARANG/KATA-KATA TIDAK
15 BULAN
MEMILIKI MINAT YANG TINGGI UNTUK BERINTERAKSI DENGAN ORANG DEWASA
24 BULAN
MULAI MEMBANTU AKTIVITAS ORANG DEWASA

REAKSI BAYI PADA BAYI LAIN
9 – 13 BULAN
EKSPLORASI  PADA BAYI LAIN
KONTAK MELALUI PERMAINAN TANPA KOMUNIKASI
13 – 18 BULAN
IMITASI TINGKAH LAKU BAYI LAIN
24 BULAN
BERMAIN BERSAMA TANPA INTERAKSI:
SOLITARY ATAU PARALEL PLAY



USIA ANAK AWAL
          Pregang age
-          24 bulan: solitary, paralel play
-          26 – 60 bulan: cooperative play
          Tidak membedakan jenis kelamin
          Membentuk relasi dengan orang dewasa di luar rumah
          Berkomunikasi lebih dalam

USIA ANAK AKHIR
          GANG AGE
Karakteristik gang pada anak:
-          Identitas gang: nama, atribut, dll
-          Menggunakan tanda untuk berkomunikasi
-          Melakukan aktivitas hanya untuk gang tersebut
-          Mempunyai tempat untuk bertemu
          Membentuk kelompok cenderung memiliki jenis kelamin yang sama à Prejudice à sex antagonism





Tidak ada komentar:

Posting Komentar